PERAYAAN ISRA MI’RAJ DI MASJID BANY PAWANG LAMURUKUNG JALAN PELABUHAN DUSUN 2 DESA LAMURU
LAMURU, PB.COM, — Perayaan Isra Mi’raj Masjid Bany Pawang Lamurukung di jalan pelabuhan dusun 2 Desa Lamuru Kec.Tellu Siattinge Kab.Bone.
Dihadiri kepala KUA Tellu Siattinge, Kepala Desa Lamuru, kepala dusun dua, dan Tokoh pendiri masjid Bany Pawang Lamurukung. Bersama tokoh masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaannya israt mi’raj dilaksanakan seusai sholat jum’at pukul 13.30 pada, 31 Januari 2025.
Pembawa acara/protokol isra mi’raj A.Rustan, dengan susunan acara sbb:
1. Pembukaan Protokol A.Rustan (Persembahan Qasidah oleh BKMT Bany Pawang Lamurukung)
2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh Dra.Martang Penyuluh Agama KUA Kec.Tellu Siattinge Juga selaku Pembina Majlis Ta’lim Masjid Bany Pawang Lamurukung.
3. Kata sambutan Kep.Desa Lamuru A.Wendi Wardna, SH.
4. Pembawa Hikma Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Oleh H.Syahruddin, S.Ag.,S.Pdi., M.Pdi
5. Persembahan Sholawat oleh BKMT Bany Pawang Lamurukung
6.Memimpin Doa bersama oleh Kepala Kantor Urusan Agama ( KUA )Kec.Tellu Siattinge. Ust Sahaguddin, S.Ag., M.Hi
Kata Sambutan Kepala desa Lamuru, A.Wendi Wardana, SH. Memberikan ucapan terima kasih kepada seluruh Pengurus Masjid dan masyarakat yang ikut melaksanakan Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw di masjid kita ini, semoga amal baktinya mendapat berkah kepada Allah SWT.
Kepada Pengurus Masjid Bany Pawang Lamurukung amalkan ajaran agama perintah Allah melalui Nabi Muhammad saw, dengan acara Isra Mi’raj dengan penuh hikmah kebersamaan melaksanakan sholat 5 waktunya memakmurkan masjid Bany Pawang.
Sambutan Ketua Pembina Masjid Bany Pawang Lamurukung Muh.Riza Husain juga selaku Imam Masjid mengatakan pelaksanaan Isra miraj kerja sama dengan para pengurus remaja masjid dan Pengurus Majlis Ta’lim, pelaksanaannya penuh antosias para masyarakat di dusun dua Desa Lamuru.
Pembawa hikma Isra Mi’raj Nabi besar Muhammad saw H.Syahruddin, S.Ag., S.Pdi., M.Pdi mengatakan bahwa Hakiki pelaksanaan Sholat 5 waktu, perlu diketahui para umat muslim.
Shalat merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang melebihi segala-galanya. Memberikan ketentraman dan mendamaikan serta menjadikan seseorang merasakan kenikmatan hakiki yang tidak akan ia dapati selain dari padanya. Shalat wajib adalah salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah baligh dan berakal. Shalat wajib terdiri dari shalat lima waktu dan shalat Jumat bagi laki-laki. Shalat wajib bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi juga memiliki banyak hikmah atau keutamaan yang dapat dirasakan oleh pelakunya di dunia dan akhirat.
Hikmah shalat wajib dapat dilihat dari berbagai aspek, baik aspek spiritual, psikologis, sosial, maupun fisik. Berikut adalah beberapa hikmah shalat wajib yang dapat kita ketahui:
-Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT :
-Memberikan ketenangan dalam diri baik lahir maupun batin
-Mendapat kecintaan kepada Allah AWT
Shalat merupakan perintah langsung dari Allah S.W.T.
Shalat diperintahkan langsung oleh Allah S.W.T tanpa perantara malaikat kepada Nabi Muhammad S.A.W ketika perjalanan Isra dan Mi’raj.
Shalat menjadi benteng yang menjaga diri kita dari perbuatan keji dan maksiat.
Hal ini disebutkan dalam Al-Ankabut: 45, “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Shalat sebagai pengingat kita kepada Allah S.W.T.
Seperti yang dituliskan dalam Surat At-Taa Ha ayat 14, “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”
Bahkan Rasulullah dalam sebuah hadistnya menegaskan bahwa Shalat menjadi pembeda atau pembatas yang tegas antara seorang muslim dengan orang kafir. “Perjanjian antara kami dengan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat, barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
“Senada dengan hadis tersebut, Umar bin Khattab juga menyatakan, “Tidak ada islam bagi seseorang yang tidak menegakkan shalat”
Berdasarkan penjelasan diatas, maka saat ini yang seharusnya terpintas pada pikiran kita adalah pertanyaan berupa “apakah kita sudah menunaikannya (sholat)?”
Sebelum kepembahasan tersebut, mari kita kembali merenungkan beberapa hal
Kita saat ini masih terus bernafas, karena izin dan kehendak siapa?
Kita saat ini bisa menggerakkan tangan, karena izin dan kehendak siapa?
Kita saat ini bisa melangkahkan kaki, karena izin dan kehendak siapa?
Kita saat ini bisa melihat, karena izin dan kehendak siapa?
Kita saat ini bias mendengar, karena izin dan kehendak siapa?
Kita saat ini bisa makan, karena izin dan kehendak siapa?
Semua nikmat dan kemampuan yang kita miliki saat ini adalah nikmat pemberian oleh Allah S.W.T. Jika kita membaca Surat Ar-Rahman, kita akan sering mendapatkan ayat yang berbunyi :
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
Artinya :
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Lantas, ketika Allah SWT. hanya meminta kita untuk mendirikan sholat 5 waktu saja, kenapa kita masih sulit untuk menjalankannya? Tak kala, kita sering meminta ini itu kepada Allah S.W.T, dan seringkali apa yang kita minta dikabulkan oleh Allah S.W.T cepat ataupun lambat. Kita sebagai umat Islam, seharusnya menyadari hal ini dan tidak menunda ataupun bahkan sampai tidak mengerjakan sholat.
Semoga hati kita segera terbuka untuk memperbaiki sholat dan mendirikannya secara rutin 5 waktu bahkan ditambah dengan solat-sholat sunah lainnya. Semoga Allah S.W.T senantiasa menjaga kita dan memberikan karunianya kepada kita, agar kita menjadi pribadi yang lebih baik serta senantiasa beribadah kepada-Nya. Acara tersebut ditutup dengan Doa bersama dipimpin oleh kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tellu Siattinge. (HAUS)