APOPJI Sulawesi Selatan Akan Melakukan Aksi Mogok Kerja, Karena Tidak Ada Kepastian Status.
BONE,pemburuberita.com – Aliansi Petugas Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi (APOPJI) Sulawesi Selatan menyatakan akan melakukan aksi mogok kerja serentak di seluruh wilayah, termasuk daerah Kabupaten Bone.
Aksi ini dilakukan dikarenakan tidak adanya kepastian status untuk para Petugas OP tenaga TPOP yang telah sekian lama bekerja dan bahkan sudah terdata di BKN.
Setelah dua kali dinyatakan TMS (Tidak Memenuhi Syarat) pada seleksi penerimaan PPPK tahun 2024, bahkan terkait surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor B/3832/M.SM.01.00/2025, tanggal 08 Agustus 2025 perihal Pengusulan PPPK Paruh Waktu, para Petugas OP ini tidak diberi kejelasan bahkan untuk usulan tenaga PPPK Paruh waktu tahun 2025.
Menurut salah satu pegawai Kontrak di Kabupaten Bone mengatakan, mulai hari ini hari Rabu,20/8/2025, kami akan menggelar mogok kerja serentak Bersama para Petugas OP lainnya di Sulawesi Selatan. Pernyataan ini atas nama Aliansi Petugas Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi (APOPJI) Sulawesi Selatan.
“Kami ini sudah belasan tahun bekerja sebagai Petugas OP dan Staf Pengamat di UPT PSDA (Unit Pelaksana Tehnik Pengairan Sumber Daya Air) sebagai tenaga APBN (penggajian oleh sumber dana APBN) melalui kegiatan TPOP Provinsi Sulawesi Selatan yang dipekerjakan di Kabupaten Bone merasa kecewa, karena kami tiba tiba tidak diakui dari kementerian.”Ucap kesal salah satu tenaga non ASN yang enggan disebut namanya.
Begitu juga apa yang dikatakan Para petugas pintu air mengaku selama ini nasib mereka terabaikan, meski berperan penting dalam menjaga kelancaran distribusi air irigasi bagi kebutuhan pangan masyarakat.
Ia menambahkan, bagaimana mungkin pemerintah menargetkan surplus pangan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, jika petugas irigasi yang menjadi ujung tombak pengairan justru tidak mendapatkan kesejahteraan layak.
“Bagaimana kita bisa mendukung program surplus pangan, sementara pendapatan kami tidak cukup untuk kebutuhan keluarga. Kami juga punya anak dan tanggungan, padahal tanpa kami sebagai petugas pengatur pintu air bisa dipastikan para petani akan kesulitan dalam pembagian air ” ujarnya.
Dengan melalui aksi mogok ini, APOPJI mendesak pemerintah pusat maupun daerah segera memberikan kepastian status, hak, serta peningkatan kesejahteraan bagi seluruh petugas irigasi di Indonesia. (DAR)